Langsung ke konten utama

Merajut Kebahagiaan Pernikahan


Harga Diri Suami:
PERINDU AKSARA - Hal yang paling sensitif bagi pria adalah hal yang menyangkut harga dirinya. Sebagai istri kita perlu menghormati dan menjaga agar tidak melukai harga diri suami. Ini bbrp hal yg perlu istri lakukan:

Menghormati dan mengakui otoritas Suami sbg pemimpin keluarga. Hindari sikap mendominasi. Ciri mendominasi antara lain membuat keputusan tanpa melibatkan pandangan dan persetujuan suami. ia merasa keputusan dan pendapatnya yg terbaik tapi ia mengabaikan perasaan suaminya. 

Bahkan merendahkan pandangan suaminya. Bukan berarti istri tidak boleh menyampaikan aspirasinya, Ajukan masukan dan pertimbangan pada suami lalu mintalah pandangan dan kputusan yg menurutnya baik. Berdiskusilah bukan memaksakan pendapat.
Hindari sikap membantah saat ia memberi arahan kebaikan. Ketaatan merupakan salah satu wujud pengakuan otoritas.

– mengakui, mempercayai, dan tidak merendahkan kemampuannya.
Hal2 yg terkait kemampuan termasuk hal sensitif bagi pria. Kita bisa memberi masukan dan nasihat pada suami tapi sesekali saja, maksudnya jaga intensitasnya jangan sampai terkesan mengatur2. Suami tidak akan suka bila diperlakukan spt anak kecil. Berilah ia kepercayaan dan ruang , kelaluasaan memutuskan u mencapai sesuatu dengan cara yang ia pilih. Cukup beri support yakini niatnya baik, bahwa ia tahu yg perlu ia lakukan dan akan belajar sendiri dari keslahannya.
Saat ia gagal merupakan saat yg sensitif, jgn tegaskan lagi kgagalannya apalagi ditambah dengan ceramah panjang dan omelan. Peluklah ia dan besarkan hatinya. Hindari perkataan semacam 


berikut:
“Masa gitu aja ga bisa”
“Tuh kan salah lagi”
Hargai usaha, pendapat, dan pemberiannya.
Saat suami menyampaikan pandangan dengarkanlah dan hargailah bukan langsung dipatahkan meski kita merasa pandangan kita benar atau hebat. Istri bisa menyampaikan pandangannya namun hindari kesan mematahkan pandangan suami. Saling berbagi pandangan dan berdiskusi sambil minum teh tentu nyaman. Bukan menang dalam berpendapat melainkan salin mengambil kebaikan dari pandangan masing2.


Ketika suami gagal, hargailah usahanya, besarkan hatinya. Saat ia berhasil apresiasilah. Termasuk ketika ia salah dalam membelikan sesuatu yg kita minta atau hal smacamnya. Hargai niatnya membantu, hargai usahanya, maafkanlah, beri sikap penuh penerimaan dan cinta.
Terimalah pemberiannya, nafkahnya dgn ucapan terimakasih, senyuman. Saat kurang cukup sampaikan apa yg kita perlukan hindari banyak mengeluh maupun banyak mengomel. Energi pria berasal dari perasaan cinta dan keberhasilan mencapai sesuatu. Jagalah cintanya, hargai dan apresiasi usahanya.

Layani kebutuhannya. Memberikan pelayanan yg penuh cinta pada suami berbeda dgn pelayan suami. Istri adalah pelabuhan yang nyaman bagi suami, tempat ia mengecas lagi enerhinya, melepas gundahnya. Inilah salah satu amalan dan ladang pahala istri. Agar energi istri lebih efesien pahami mana hal yg bila dilakukan suami merasa terpuaskan kebutuhannya, mana hal2 yg bisa ditoleransi suami. 

Contoh sederhananya: suami sy bisa mentoleransi rumah yg tidak rapi. Saat sy hendak membereskan rumah ia lebih senang bila saya memijitinya. Kita bisa prioritaskan melakukan hal yg lebih menyenangkannya. Seperti halnya suami berhak dilayani, istri jg berhak dilayani. Suami hendaknya melakukan hal2 yang bisa membahagiakan istri. Saling pahami kebutuhan masing2 untuk dibahagiakan, kenali bahasa cintanya, kenali yg bisa diyoleransi dan yg tdk bisa ditoleransinya.

Muh Yunus, 1 April 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Kusankah dan Tak Kuduga, Cinta Insani

  Tak terlintas dalam hatiku tuk mengingkari bisikan nurani Nasib jua yang memisahkan kita seperti halnya pertemuan kita Pernahkan terlintah dalam pikiranmu tuk mendobrak pertahananku? Setidaknya tuk meyakinkanku bahwa kau memiliki kesungguhan? Kau sendiri yang tahu jawabannya…. Kucari dan kudamba cinta yang sejati dari seorang insani Tapi yang kutemui hatiku terluka… Luka yang teramat dalam hingga ku tak tahu lagi cara mengobatinya…. Kubawa hatiku yang terluka mengarungi samudera kehidupan Yang tramat luas bagi diriku yang teramat kecil… lemah ….. Dan terkadang seringnya tak berdaya… Kutemukan diriku terlunta di tengah rimba belantara Tak kusangka dan  tak terduga…rimba belantara menjadi habitatku yang nyata Hingga kusadari bahwa selama ini aku terlena dengan berbagai fantasi Dan imajinasi yang kuciptakan sendiri… Kubersyukur kepada Illahi yang tlah memberiku kesempatan ‘Tuk memahami segala sesuatu yang tlah kualami Smoga aku selalu dalam lindunganMu…YA..Rabbi …Kekasih hati Hanya Kau

Malam Semakin Larut

Malam yang kian larut, merenggut waktu bermain sang dewi malam, rembulan separuh. lalu rintik hujan pun mulai membasahi kedua matamu yang lekat menatap pinggiran langit tanpa renda_renda. awan berwarna biru keunguan bergumam sesuatu pada telingamu, kau semakin terselimuti kesunyian. dan kau membiarkan malam semakin larut. Malam ini adalah malamku juga. walau tanpa karpet merah atau sebotol sampagne. karena bangku tua ini memaksaku menghabiskan sisa cerutu dan setengah cangkir kopi pahit. aku terlambat untuk mengucapkan selamat jalan pada sang dewi malam yang telah menghilang. hanya sisa bayangan kosongnya yang menghitam di sudut pandangku. aku mabuk, liar membaca gerakan angin dingin, dan terpapah di atas batu_batu muda yang telah menjadi kerikil. sesekali kudengar jangkrik dan burung hantu menertawakan langkah sempoyonganku. dan aku membiarkan malam semakin larut. Malam ini juga malam kita. saat untaian kata tak lagi setegas sajak khairil anwar atau petuah lama william shakespeare. ki